Fitnah Konspirasi Kecurangan Pemilu, Qodari: Itu Acara Terbuka Hasil Survei Jakarta

Fitnah Konspirasi Kecurangan Pemilu, Qodari: Itu Acara Terbuka Hasil Survei Jakarta

Klarifikasi Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari soal fitnah yang ditujukan kepadanya ihwal konspirasi kecurangan Pilpres-TANGKAPAN LAYAR-MAGELANG EKSPRES

BACA JUGA:VIRAL! Pedagang Soto Gunakan Apple Vision Pro Saat Berdagang! Netizen: Satu-satunya di Indonesia

Lantas dari cuplikan video tersebut, kata Qodari, diframing seolah-olah pihaknya telah melakukan konspirasi kecurangan pilpres.

Apalagi, angka prediksi hasil survei dengan real count yang terpaut sekitar sebulan itu nyaris persis.

"Fitnah ditujukan kepada saya. Saya disebut-sebut yang mendesain kecurangan. Padahal tidak benar sama sekali, itu fitnah yang keji,” ujarnya.

Menurut Qodari, video dirinya itu sengaja diframing agar memunculkan paradigma publik dan kecurigaan kecurangan Pilpres 2024.

Terlebih lagi, semenjak hitung cepat Pilpres 2024 yang menyajikan data kemenangan Prabowo-Gibran di atas 57 persen, fitnah-fitnah mulai dari kelas receh sampai fitnah besar terus dialami tim dari kubu Koalisi Indonesia Maju itu.

Qodari pun menyesalkan, viralnya video yang diframing sehingga lebih cenderung fitnah tersebut.

BACA JUGA:Komentar Qodari Soal Pengangkatan AHY Jadi Menteri ATR, Keuntungan Besar Buat Partai Demokrat

Pantauan di media sosial X, saat ini unggahan @Yurissa_Samosir telah ditonton lebih dari 1,8 juta.

"Jadi Yurissa Samosir ini fitnah karena menyamakan data hasil survei di DKI Jakarta dengan real count se-Indonesia," imbuh Qodari.

Qodari menjelaskan ada dua kekeliruan dari video yang beredar itu.

Pertama terkait kesalahan kutip yang seharusnya data untuk DKI Jakarta namun dinarasikan hasil suara secara nasional.

"Yang kedua, tidak mungkin ada orang yang melakukan konspirasi. Apalagi saat pernyataan itu saya sampaikan di acara terbuka,” paparnya.

BACA JUGA:Prabowo Unggul Telak, Pakar Dorong Dua Kubu yang Tertinggal Sampaikan Pidato Legowo Hasil Pilpres 2024

Qodari juga mengajak publik untuk berpikir, bahwa mustahil acara TKD secara terbuka seperti itu menyematkan pesan-pesan konspirasi kecurangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres