Cara, Waktu Paling Afdhal dan Point Penting tentang Puasa Syawal
Cara, Waktu Paling Afdhal dan Point Penting tentang Puasa Syawal--
MAGELANG EKSPRES- Dianjurkan umat Muslim untuk mengerjakan puasa 6 hari di bulan Syawal setelah menyelesaikan puasa Ramadhan sebulan penuh. Bagi umat Muslim yang mengerjakan puasa Ramadhan sebulan penuh kemudian dilanjutkan dengan puasa 6 hari di bulan Syawal maka seperti orang yang berpuasa setahun.
Tentu ada caranya. Namun yang paling afdhal mulai dikerjakan sehari setelah Idul Fitri dan dikerjakan secara berututan. Yakni mulai tanggal 2,3,4,5,6 dan 7 Syawal.
Dalilnya seperti dalam hadits yang diriwayatkan Abu Ayyub radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Siapa yang melakukan puasa Ramadhan lantas ia ikuti dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka itu seperti berpuasa setahun.” (HR. Muslim, no. 1164)
BACA JUGA:Inilah 4 Perang Dahsyat Kaum Muslimin yang Pecah di Bulan Syawal
Dalil di atas secara tegas menjelaskan tentang anjuran puasa 6 hari di bulan Syawal. Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa dalil ini adalah dalil yang shahih dan tegas (sharih).
Imam Nawawi rahimahullah dalam Minhaj Ath-Thalibin (1: 440) menyatakan, “Disunnahkan melakukan puasa Syawal, lebih afdhal dilakukan berturut-turut.” Hal yang sama dinyatakan pula oleh Imam Ar-Rafi’i Al-Qazwini dalam Al-Muharrar (1: 389).
Menurut Imam Ibrahim Al-Baijuri rahimahullah, kenapa puasa enam hari Syawal mendapatkan pahala puasa setahun, sebab puasa satu bulan Ramadhan sama dengan berpuasa selama sepuluh bulan.
Sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal, itu sama dengan puasa selama dua bulan. Sehingga totalnya adalah berpuasa selama setahun seperti puasa fardhu. Jika tidak, maka tidak ada kekhususan untuk hal itu.
BACA JUGA:Bolehkah Menggabungkan Puasa Syawal dengan Puasa Ayyamul Bidh? Simak Penjelasan Ulama!
Karena ingat satu kebaikan diberi ganjaran dengan sepuluh kebaikan yang semisal.
Cara Puasa Syawal
Bagaimana cara puasa Syawal? Imam Ibrahim Al-Baijuri menjelaskan bahwa yang lebih afdhal, puasa Syawal dilakukan muttashil, langsung setelah sehari setelah shalat ied (2 Syawal). Puasa tersebut juga afdhalnya dilakukan mutatabi’ah, yaitu berturut-turut.
Namun jika puasa tersebut dilakukan tidak dari 2 Syawal (tidak muttashil), juga tidak dilakukan berturut-turut (tidak mutatabi’ah), tetap dapat pahala puasa setahun. Termasuk juga tetap dapat pahala puasa Syawal walaupun tidak berpuasa Ramadhan (misalnya karena di Ramadhan punya udzur sakit), hal ini dikatakan oleh ulama muta’akhirin (ulama belakangan).” (Hasyiyah Asy-Syaikh Ibrahim Al-Baijuri, 1: 579-580)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: