Keterbatasan Fisik Tak Batasi Kreativitas, Luthfi Jadikan Wirausaha Jalan Berbagi

Keterbatasan Fisik Tak Batasi Kreativitas, Luthfi Jadikan Wirausaha Jalan Berbagi

PERIKSA PERANGKAT AGEN JNE. Luthfi memeriksa perangkat komputer dan printer kasir yang baru dipasang di Agen JNE Dedi Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo.-Eko Sutopo-Magelang Ekspres

“Dulu waktu ngobrol dengan guru di MTs pernah niat untuk bangun usaha. Lalu  saya awali dengan jual pulsa, setelah lulus MA saya ikut orang di jasa servis elektronik, terus keluar, ikut latihan di BLK dan buka servis printer di rumah,” kisahnya.

Usaha tak mengkhianati hasil. Mahasiswa jurusan Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak di Polsa Kutoarjo ini terus berkembang. Pengalaman jatuh bangun merintis usaha justru memotivasi untuk menjadi seorang socio enterpreneur. Belum lama ini, Luthfi juga lolos dalam seleksi Pemuda Pelopor Tingkat Kabupaten Purworejo 2024 Bidang Teknologi Informasi dan berhak melaju ke tingkat Provinsi Jawa Tengah.

BACA JUGA:Batik Ciprat Disabilitas Temanggung Jadi Pembelajaran Replikasi Inovasi

“Prinsip hidup saya itu menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Ada kebahagiaan ketika bisa berbagi kebahagiaan,” lanjutnya.

Karena itulah, ia terus berupaya menjadikan usahanya sebagai ladang ibadah. Misalnya, media online yang ia kelola juga memiliki misi sosial dengan ikon utama berita pengembangan UMKM dan potensi lokal.

“Tujuan media ini untuk memberikan info dan membantu masyarakat di seputaran Pituruh, tapi ternyata sekarang berkembang hingga lingkup kabupaten. Ya cukup membantu. Pernah ada yang kehilangan dompet, kita posting sekitar 3 jam langsung ketemu,” bebernya.

Bagi Luthfi, berbagi bukan cuma soal materi. Memberi motivasi kepada orang lain pun tak kalah berarti. Ia mengaku senang jika ada yang termotivasi untuk lebih maju setelah melihat perjuangannya.

“Ketika saya dengan kondisi seperti ini saja bisa,  kenapa yang kondisinya jauh lebih baik tidak mau lebih gigih berusaha,” ungkapnya.

Menjadi wirausahawan dibarengi misi sosial, imbuhnya, ada kepuasan batin tersendiri. Selain dapat mandiri secara ekonomi, ia juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.

“Saya masih punya mimpi mendirikan CV atau PT biar lebih berkembang.

Harapannya bisa memberdayakan pemuda-pemuda desa yang belum punya pekerjaan, daripada harus jauh-jauh merantau ke luar kota, lebih baik membangun daerah sendiri,” pungkasnya.

BACA JUGA:Dhammapada Braille Kemenag RI Khusus Bagi Penyandang Disabilitas Netra Beragama Buddha

Pemilik Agen JNE Dedi, Sutini (46), menyebut Pituruh terus berkembang meskipun berada jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Purworejo. Pelaku UMKM dan bisnis jual beli online bermunculan. Itulah mengapa ia yang awalnya hanya menjadi ibu rumah tangga lalu memutuskan untuk membuka usaha di bidang jasa pengiriman logistik.

“Awalnya buka google ingin cari penghasilan tambahan. Lalu saya melihat ada agen JNE dan peluangnya besar dibuka di sini. Ini baru buka sekitar 2 mingguan saja Alhamdulillah sudah mulai ramai,” sebutnya.

Mereka yang memanfaatkan jasa pengiriman JNE rata-rata merupakan pelaku UMKM dan bisnis jual beli online dari pelosok desa sekitar. Susi (36) salah satunya. Perempuan asal Desa Brengkol itu mengaku sangat bergantung dengan jasa pengiriman untuk menjalankan bisnis fashion-nya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres