UM Magelang Siapkan Penerapan “Kampus Merdeka”

UM Magelang Siapkan Penerapan “Kampus Merdeka”

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG SELATAN – Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang bersiap mewujudkan Kampus Merdeka. Hal ini sebagai respons positif rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI tentang kebijakan Kampus Merdeka bagi perguruan tinggi swasta dan negeri. ”Kita awali rencana itu dengan menggelar sosialisasi konsep Kampus Merdeka kepada segenap jajaran dan pimpinan UM Magelang,” kata Rektor UM Magelang, Dr Suliswiyadi MAg, kepada wartawan, Selasa (10/3). Ia menjelaskan, langkah pertama yang harus dilakukan untuk mewujudkan Kampus Merdeka yakni dengan membuat kebijakan kegiatan belajar mahasiswa di luar kampus. Jika biasanya, sejumlah mata kuliah berada di luar kampus hanya satu semester, maka kampus menuju Kampus Merdeka, minimal selama dua semester harus berada di luar kampus. ”Kegiatan belajar mahasiswa di luar nanti bisa berbentuk internship, magang, kerja praktik, pengabdian, MOOC (Massive Online Open Courses), proyek kemanusiaan atau wirausaha,” ungkapnya. Lebih lanjut, Sulis menambahkan, untuk merealisasikannya akan ada keterlibatan dunia industri ataupun vendor yang tersertifikasi. Kerja sama juga akan dimatangkan kepada para alumni UM Magelang, dengan harapan mahasiswa mampu menyelesaikan suatu persoalan di tatanan masyarakat, sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Sementara itu, Kepala Divisi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Lembaga Pengembangan Pendiidkan (LPP) UM Jogjakarta, Dr Bambang Riyanto ST MT menuturkan, jika selama ini pemerintah turut mengatur proses yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi. ”Ke depannya, Kemendikbud akan memberikan keleluasaan atau otonomi. Namun, otonomi disertai dengan tanggung jawab menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap berkarya,” tuturnya. Baca Juga Hoaks, Pasien Corona Dirawat di RSUD Tidar Terpisah, pemateri lain Dr Hans Gerd Reiter, Senior Experten Service-Jerman, menampilkan mind mapping tentang Konsep Kampus Merdeka. Ia juga mengulas peluang maupun tantangan melekat di dalamnya. ”Jadi konsep Kampus Merdeka adalah pola belajar yang memang sudah diterapkan di Jerman pada umumnya,” ucapnya. Diberitakan sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim akan memberikan hak bagi mahasiswa untuk belajar 3 semester di luar program studi. Kuliah di luar prodi ini bisa berupa magang, penelitian, hingga melakukan pertukaran pelajar. Ada sejumlah inovasi dalam program kampus merdeka. Antara lain, mahasiswa diberi hak mengambil kuliah di luar kampus asal. Mahasiswa bisa mengambil perkuliahan di luar kampus maksimal dua semester atau setara 40 SKS. Selain itu, mahasiswa bisa mengambil maksimal satu semester atau 20 SKS perkuliahan di prodi lain, tapi di kampus asal. Saat ini, perguruan tinggi masih menunggu petunjuk teknis dari Kemendikbud terkait pengaplikasian Kampus Merdeka. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: