Efek Domino Kenaikan Cukai Tembakau, Bupati: Petani Rentan Kena Dampaknya

 Efek Domino Kenaikan Cukai Tembakau, Bupati: Petani Rentan Kena Dampaknya

JEMUR. Salah satu petani tembakau di Kecamatan Tembarak sedang menjemur tembakau di lapangan setempat, kemarin. (Foto: Setyo wuwuh temanggung ekspres)--Magelangekspres.com

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Bupati Temanggung M Al Khadziq berharap pemerintah tidak menaikkan cukai rokok lagi. Sebab kenaikan cukai setiap tahunnya pasti berimbas pada petani tembakau.
"Kami berharap cukai kalau bisa jangan naik lagi, karena sangat memberatkan petani," ujar Bupati, kemarin.

Bupati mengatakan, petani tembakau sangat rentan terkena dampak kenaikan cukai. Jika cukai naik maka harga jual rokok akan menjadi naik, sehingga akan berdampak pada daya beli masyarakat. Dengan demikian akan berpengaruh pula pada pendapata pabrikan rokok.

"Cukai naik efek dominonya sangat panjang, namun yang rentan terkena dampak yakni petani tembakau," jelasnya.

Menurutnya, harga jual tembakau rajangan kering saat panen raya tiba tidak pernah naik dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini. Salah satu penyebab tidak pernah naiknya harga jual tembakau ini lantaran tarif cukai yang terus mengalami kenaikan.

Bupati mengatakan, pihaknya sudah menempuh beberapa langkah agar pemerintah tidak menaikan cukai, bahkan Pemkab Temanggung juga sudah berkirim surat kepada Menteri Keuangan dan Dirjen Bea Cukai untuk tidak menaikkan tarif cukai "Langkah-langkah sudah kami lakukan, berkirim surat resmi juga sudah kami laksanan, semoga saja mendapatkan perhatian dari pemerintah," harapnya.

Dikatakan Bupati, sebagai penghasil bahan baku rokok kretek selama ini Temanggung memang sudah mendapatkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), hanya saja nilainya masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kota lainnya.

Bupati mencontohkan, Kabupaten Pasuruan mendapatkan DBHCHT kurang lebih sebanyak Rp200 miliar, padahal petani tembakau di daerah tersebut hanya sedikit, tidak sebanyak di Temanggung.

Hanya saja lanjut Bupati, di Kabupaten Pasuruan Jawa timur memang banyak berdiri pabrik rokok, sehingga mendapatkan DBHCHT dengan nilai yang cukup banyak.

"Dalam satu tahun Temanggung hanya mendapatkan anggaran antara Rp36 miliar hingga Rp38 miliar saja, perbedaanya sangat jauh," jelasnya.
Bupati menambahkan, pihaknya bersama DPRD masih berusaha untuk mengajukan peningkatan anggaran dari DBHCHT, dengan harapan ke depan Temanggung bisa lebih sejahtera.

"Tidak hanya soal regulasi tembakau saja, kami juga akan berusaha agar anggaran dari DBHCHT untuk Temanggung bisa bertambah di setiap tahunnya, petani tembakau Temanggung sebagai salah satu penyuplai tembakau rokok kretek bisa semakin sejahtera," katanya. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com