Sejarah Pasar Rejowinangun Magelang, Terbentuk Karena Adanya Jalur Kereta Api

Sejarah Pasar Rejowinangun Magelang, Terbentuk Karena Adanya Jalur Kereta Api

Sejarah Pasar Rejowinangun Magelang, Terbentuk Karena Adanya Jalur Kereta Api-Agil Ainun-Google Maps

Terbentuk karena adanya jalur kereta api

Zaman dulu, di Kota Magelang terdapat jalur kereta api yang dioperasikan oleh perusahaan kereta api Nederlansch Indische Spoorweg Maatshappij (NIS) pada tanggal 1 Juli 1899.

Kereta api ini digunakan untuk mengangkut hasil-hasil bumi seperti tembakau, kopi, sayuran, jagung, beras, dan ubi-ubian ke kota-kota besar seperti Yogyakarta dan Semarang. 

Pasar Rejowinangun ini berkembang karena pada saat para penumpang yang menunggu kereta api datang, mereka saling menjajakan dagangan hasil panen kebun mereka.

Seiring berjalannya waktu, moda transportasi lain juga muncul di sekitar pasar ini, membuat suasana semakin ramai. Akibatnya, stasiun kereta api tersebut berubah menjadi pasar yang semakin berkembang.

BACA JUGA:Dibalik Keramahan dan Senyuman Pedagang Pasar Rejowinangun Kota Magelang

Pembangunan pasca kebakaran di tahun 2008

Pada tanggal 26 Juni 2008, Pasar Rejowinangun Magelang mengalami musibah kebakaran yang menghancurkan sebagian besar area pasar. 

Kerugian pada saat itu mencapai milyaran rupiah. Namun, pasar ini berhasil dibangun kembali pada tahun 2011 dengan luas lahan mencapai 24.435 m2.

Pasar Rejowinangun kini memiliki berbagai fasilitas umum dan penunjang yang mendukung pertumbuhan ekonomi Kota Magelang.  

Bahkan Pasar Rejowinangun sempat dinobatkan sebagai pasar terbaik se- Indonesia pada Penghargaan Anugerah Pancawara tahun 2017 silam.

Penghargaan ini untuk kategori pasar dengan jumlah pedagang 500 orang lebih. Penghargaan ini diberikan berdasarkan penilaian pada inovasi dan strategi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam pengelolaan pasar.

Pasar Rejowinangun menerapkan inovasi dan strategi yang unik agar Pasar Rejowinangun menjadi tujuan yang nyaman untuk dikunjungi siapa pun.

Yakni adanya fasilitas tempat penitipan anak dan juga ruang laktasi. Selain itu, untuk mendukung keamanan, terdapat 40 CCTV di seluruh area pasar. 

Itu dia sejarah perjalanan pasar terbesar dan tertua di Kota Magelang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: