Miris Kondisi Anak-anak Rohingya di Mekkah Arab Saudi, Dipaksa Jualan Tisu
Faktanya! Jauh-Jauh Datang Ke Mekkah, Kehidupan Anak-Anak Rohingya di Mekkah-Alman Mulyana-Tangkapan Layar Youtube
MAGELANGEKSPRES -- Akhir-akhir ini, perbincangan tentang pengungsi Rohingya sedang ramai dibahas di berbagai platform media sosial. Fenomena ini terjadi karena aktivitas kelompok Rohingya yang selalu menjadi viral di media sosial.
Dalam video yang diambil dari kanal Instagram @Magelangekspres.id, terlihat dengan jelas penderitaan yang dialami oleh anak-anak Rohingya di Mekkah.
Faktanya, orang tua memaksa anak-anak Rohingya tersebut untuk bekerja dan berharap belas kasih kepada orang lain.
BACA JUGA:Sejarah dan Alasan Kuat Rohingya Enggan Kembali ke Negara Asal Mereka Myanmar
Pada awalnya, informasi ini menjadi viral setelah seorang Youtuber Indonesia yang tinggal di Mekkah, Alman Mulyana, membagikan sebuah video di saluran Youtube pribadinya.
Dalam rekaman videonya, Alman mengatakan, bahwa ada banyak anak dari kelompok etnis Rohingya yang dibiarkan bekerja dan diawasi dari kejauhan.
Selain itu, ia juga menambahkan, untuk pengungsi Rohingya di Arab Saudi harus ditindak tegas dan jika dibiarkan, mereka akan bertindak semena-mena.
“Mereka wajib memiliki identitas, jika tidak memiliki, mereka harus dikembalikan melalui penjara imigrasi. Yang sangat menyedihkan adalah ketika anak-anak mereka dipaksa untuk bekerja,” jelasnya.
BACA JUGA:Emang Restoran? Ini Alasan Pengungsi Rohingya Buang Makanan Pemberian Warga Aceh
Anak-anak tersebut diminta untuk bekerja dengan cara menjual barang, seperti tisu, di depan Masjidil Haram.
Bahkan dalam video tersebut terlihat jelas, Anak-anak Rohingya dengan tanpa ragu meminta-minta kepada pengunjung untuk membeli barang dagangan yang dijual.
“Anak tersebut pastinya tidak sendiri dan ada orang tuanya yang memantau dari kejauhan. Tidak hanya itu, mereka ini rumahnya jauh dari Masjidil Haram, mereka itu tinggal di atas gunung,” ucap Alman.
BACA JUGA:Viral! Pengungsi Rohingya Bikin Kota Suci Mekkah Macam Tumpukan Sampah
Dirinya juga mengungkapkan, terdapat perbedaan mental antara orang Rohingya dan orang Palestina, meskipun Palestina dijajah, orang Palestina tidak ingin meninggalkan negaranya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: