Komunitas Ruang Juang Magelang Gelar Roadshow Zaman Gelap
DISKUSI. Komunitas Ruang Juang Magelang mengadakan kegiatan diskusi bertajuk Roadshow Zaman Gelap Bedah Buku Republikanisme di Kalahari Kopi, beberapa waktu lalu.-HENDRI SAPUTRA-MAGELANG EKSPRES
MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID - Komunitas Ruang Juang Magelang mengadakan kegiatan diskusi bertajuk Roadshow Zaman Gelap Bedah Buku Republikanisme di Kalahari Kopi belum lama ini.
Acara ini turut dimeriahkan pembacaan puisi berjudul sajak pertemuan pergerakan oleh Lukman Betran salah satu punggawa komunitas Ruang Juang dan penampilan solo akustik dari Adi Safari, salah satu pelaku seni Kota Magelang.
Alvin Akbar, inisiator kegiatan mengatakan, acara bedah buku Republikanisme ini menjadi saksi hidup budaya diskusi dan literasi anak muda serta masyarakat di Magelang.
BACA JUGA:Museum BPK RI Kembali Gelar Bedah Buku Ketiga Untuk Pelajar Kota Magelang
BACA JUGA:Fenomena Kriminalisasi Guru Marak Lagi, Begini Respons Pendidik di Kota Magelang
“Hal ini didasari dengan semakin runyamnya keadan sosial politik hari ini. Komunitas independen Ruang Juang yang mewadahi jalannya diskusi, mendatangkan langsung penulisnya yaitu Dr Robertus Robet,” terang Alvin.
Dirinya menjelaskan beberapa poin penting terkait buku Republikanisme.
“Republikanisme sendiri merupakan Buku yang mengajak para pembaca untuk berkelana pada dimensi filsafat, teori, dan sejarah masa lampau dari sebuah kata "republik" yang sudah kita kenal dari zaman dahulu kala,” tuturnya.
BACA JUGA:Mahasiswa di Magelang Mengenang '65: Diskusi Pelanggaran HAM dan Seruan Keadilan
BACA JUGA:Kampung Religi Kota Magelang Jadi Sorotan Diskusi Sarasehan Kebangsaan
Buku ini mengupas tuntas apa itu "republik" dan implementasinya pada suatu negara yang menggunakan kata "republik" dalam tatanan negara.
Alvin berharap kegiatan ini selain untuk menjadi ajang mencerdaskan dan peningkatan literasi, juga bertujuan untuk menjadi wadah pergerakan mahasiswa dan masyarakat yang memiliki keresahan dengan banyaknya problematika sosial politik hari ini.
“Bukan hanya itu, saya berharap diskusi semacam ini bisa menjadi budaya yang terkenang dan terpatri untuk terus dihidupkan dalam kehidupan sosial masyarakat di Kota Magelang dan Indonesia,” tutup Alvin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres