Pengembangan Sandal Upanat sebagai Alas Kaki Naik Candi Borobudur Terkendala Bahan

Pengembangan Sandal Upanat sebagai Alas Kaki Naik Candi Borobudur Terkendala Bahan

WORKSHOP. Pelatihan Workshop Penyiapan Bahan Pembuatan Upanat Borobudur, di Balkondes Tuksongo.(Chandra Yoga Kusuma/magelang ekspres)-Kawasan Cagar Budaya (KCB) Borobudur, Balai Konservasi Borobudur, Bramantara-magelang ekspres

MAGELANG - Alas kaki khusus untuk pengunjung Candi Borobudur diperlukan untuk mengurangi gesekan dan korosi lantai Candi Borobudur. Demikian ditandaskan Koordinator Kelompok Kerja Pemeliharaan Kawasan Cagar Budaya (KCB) Borobudur, Balai Konservasi Borobudur, Bramantara.

"Kami sedang mengembangkan upanat, yaitu nama alas kaki berbentuk sandal yang akan dipakai untuk naik ke badan Candi Borobudur. Adapun sandal upanat sendiri terinspirasi dari relief Karmawibangga nomor panel 150, Candi Borobudur. Persembahan alas kaki yang berbentuk seperti sandal," ucap Bramantara, dalam pelatihan Workshop Penyiapan Bahan Pembuatan Upanat Borobudur, di Balkondes Tuksongo, Selasa (7/6/2022).

Pelatihan tersebut diikuti oleh perajin sandal upanat dari perwakilan seluruh desa se Kecamatan Borobudur. Yang mana pelatihan tersebut sudah diadakan beberapa kali, mulai dari pembentukan dasar sandal hingga finishingnya.

"Untuk pelatihan kali ini mulai beralih ke penyediaan bahan baku sandal upanat, yang mana banyak perajin menginginkan bahan baku dibudidayakan sendiri. Idealnya bahan baku berasal dari daun pandan, dengan bagian alas dari spoon hati, yang lunak dan lebih aman untuk lantai batu Candi Borobudur," terang Bramantara.

Namun saat ini perajin belum bisa menyediakan bahan baku sendiri, dimana belum adanya budidaya tanaman pandan secara masiv di wilayah Borobudur sekitar.

"Untuk kontur tanah di Kecamatan Borobudur cocok untuk tanaman pandan. Dan beberapa perajin sudah pernah menggunakan bahan baku pandan, namun dari pandan tanaman liar, belum dibudidayakan secara khusus," papar Bramantara.

Bramantara menambahkan, nantinya produk sandal upanat tersebut akam diproduksi oleh perajin lokal Borobudur, dan diharapkan bisa memenuhi jumlah wisatawan, khususnya yang naik ke Candi Borobudur, yang saat ini mendapat kuota 1.200 wisatawan perharinya.

"Minimal bisa memenuhi separuh dari kuota tersebut. Sementara ini baru skala kecil. Selain pandan juga bisa tanaman mendong, tapi untuk kontur tanah di Borobudur cocoknya ya daun pandan," imbuh Bramantara.(cha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com