Bawaslu Gandeng Wartawan dan Influencer Awasi Pelaksanaan Pemilu

Bawaslu Gandeng Wartawan dan Influencer Awasi Pelaksanaan Pemilu

GANDENG MEDIA. Bawaslu Kabupaten Magelang menggandeng wartawan dan influencer untuk turut terlibat mengawasi jalannya kontestasi pemilu.(foto : ika zahara/magelang ekspres)--Magelangekspres.com

KABUPATEN MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu)  Kabupaten Magelang menggandeng kalangan jurnalis sebagai mitra mereka untuk mengarungi rangkaian tahap jelang kontestasi politik.

Bawaslu Kabupaten Magelang bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Tengah sekaligus para jurnalis berbagai media di Magelang lewat Sosialisasi Strategi Pengawasan Partisipatif Media Sosial pada Kamis, 27 Oktober 2022 di Hotel Atria.

Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang, M Habib Shaleh mengatakan, lingkup kampanye di media sosial lebih luas. Karenanya, diperlukan patroli media sosial demi kelancaran pesta politik esok.

Menurutnya, trend saat ini berbeda dibanding tahun 2019 lalu. Apalagi masa kampanye pesta demokrasi 2024 lebih pendek, sehingga memungkinkan potensi konflik di dunia maya.

"Saat ini waktu kampanye lebih pendek, karena hanya 75 hari untuk kampanye mengupload di media massa," tutur Habib.

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas, Sumarni Aini Chabibah, mengatakan Bawaslu Kabupaten Magelang membutuhkan gandengan dan suport dari pihak media maupun influencer di Magelang.

"Kami ingin bekerja sama dalam pembuatan konten untuk kebutuhan kampanye Bawaslu Kabupaten Magelang. Konsep-konsep edukatif dari media kita bersama-sama mengawasi pemilu 2024 ini," papar Aini.

Dia berharap, media di Magelang mampu fokus dalam mengedukasi masyarakat terkait pengawasan pemilu tahun 2024 mendatang. Para jurnalis juga diharapkan mampu bersikap independen karena media adalah posisi paling netral dalam setiap kontes politik.

Sementara itu, Ketua PWI Provinsi Jawa Tengah, Amir Machmud Ns, menuturkan saat ini dalam dunia jurnalis ini banyak sekali yang tidak terkontrol menyangkut pelanggaran SARA hingga pornografi. Oleh karena itu, awak media harus kembali ke kode etik jurnalistik.

Ia menjelaskan bahwa setiap petarung dalam pemilu sudah diberi ruang yang sama di media. Ia menekankan, media sebaiknya tidak terlibat sedikit saja dalam benih politik.

"Media harus punya sikap kepada calon, sebenarnya media ini hanya jagad kecil kok. Kita harus bersikap sebening mungkin untuk menjadi jurnalisme yang eksotik," imbuh Amir Machmud.

Sosialisasi ini juga menghadirkan sosok Agus Mulyadi. Ia seorang blogger, komika, dan penulis buku asal Magelang. Dalam bincangnya Agus menjelaskan kiat-kiat dalam bermedia sosial supaya memiliki konten yang berbobot. (mg1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelangekspres.com