Jadi Penyangga BOB, Banyuasin Kembaran Purworejo Menuju Desa Agriwisata

Jadi Penyangga BOB, Banyuasin Kembaran Purworejo Menuju Desa Agriwisata

LIHAT POTENSI. Kepala Desa Banyuasin Kembaran bersama Camat Loano dan perangkat desa melihat potensi UMKM yang dikelola warga.-EKO SUTOPO-MAGELANG EKSPRES

PURWOREJO, MAGELANG EKSPRES - Masyarakat dan pemerintah Desa Banyuasin Kembaran Kecamatan Loano Kabupaten PURWOREJO berupaya menjadikan wilayahnya sebagai desa agriwisata.

Adanya potensi sumber daya alam serta sumber daya manusia sekaligus sebagai salah satu daerah penyangga kawasan Badan Otorita Borobudur (BOB) membuat desa ini yakin untuk mewujudkan rencana tersebut.

"Banyuasin Kembaran sebagai penyangga BOB, 50 hektar lebih kawasan BOB berada di Banyuasin Kembaran. Dalam pengembangan BOB, saya berharap kita tidak sekadar menjadi penonton tapi harus menjadi pemain," kata Kepala Desa Banyuasin Kembaran, Ahmad Abdul Azis, dalam pertemuan bersama Camat Loano, perangkat desa serta beberapa warga, Selasa (22/8).

BACA JUGA:TERUNGKAP! Identitas Mayat Perempuan Berseragam Pramuka di Pemalang Ternyata Bukan Anak SMA

Terkait upaya menuju desa agriwisata itu, ada dua komoditas yang hendak ditonjolkan. Masing-masing yakni sentra penghasil buah manggis serta aneka kerajinan masyarakat yang memanfaatkan tanaman mendong sebagai bahan baku.

Abdul Azis mengemukakan saat ini sudah ada puluhan ribu pohon manggis di Banyuasin Kembaran. Separuh diantaranya sudah mulai berbuah dan siap dilakukan panen raya pada November hingga Desember mendatang.

"Di Banyuasin Kembaran ada sebanyak 580 KK. Setiap KK rata-rata memiliki 100 pohon. Untuk tanaman perkebunan kedepan diharapkan Manggis menjadi icon bagi Desa Banyuasin Kembaran. Kami akan terus melakukan sosialisasi agar warga terus membudidayakan tanaman manggis," ungkapnya.

Menurutnya, selama ini panen buah manggis yang dilakukan warga dijual melalui pengempul serta pedagang eceran. Selain dijual-belikan di pasar lokal dan daerah lain, Manggis dari desa ini juga di ekspor ke sejumlah negara wilayah Asia, Amerika, maupun Eropa.

BACA JUGA:29 Peserta Ikuti Lomba Krenova 2023 Purworejo, Beragam Karya Inovatif Bermunculan

"Kami berpikir bahwa manggis adalah komoditas yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi, dari buah hingga kulit semua laku dijual dan peminatnya banyak. Kedepan kami berharap warga tidak hanya menjual dalam bentuk buah namun juga bisa menjual dalam bentuk olahan, termasuk olahan dari sari kulit manggis sehingga ada nilai lebih yang didapat," katanya.

Camat Loano, Andang Nugera Hatara pada kesempatan itu memberikan gambaran bahwa Banyuasin Kembaran merupakan pintu masuk menuju kawasan BOB. Agriwisata dinilai sebagai konsep yang tepat untuk dikembangkan di wilayah ibu kota kecamatan tersebut.

"Saya sudah berkoordinasi dengan Dinas Penanaman Modal, yang harus kita persiapkan sekarang adalah data, berapa total populasi pohon manggis, hasil panenya bagaimana, rencana pemasaranya seperti apa dalam bentuk apa dan lain sebagainya. Data-data ini dibutuhkan sebagai gambaran untuk membaca peluang serta akses pasar," terang Andang.

"Begitu pula untuk kerajinan mendong, perlu ada data yang jelas. Seberapa siap pengrajin kita, seberapa siap bahan bakunya. Bagaimana segmen pasarnya. Jangan hanya kelas lokal kita harus berani masuk di pasar global," imbuhnya.

BACA JUGA:Pria Pemakai Ganja Di Purworejo Diamankan Polisi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres