8 Museum Magelang Punya Segudang Pelajaran Sejarah yang Wajib Kamu Kunjungi!

Koleksi utama di Museum Kapal Samudra Raksa adalah replika Kapal Samudra Raksa yang berasal dari salah satu relief Candi Borobudur, yaitu relief Jataka-Avadana panil 86. Kapal ini telah dilengkapi dengan layar dan cadik sebagai penyeimbang dan penahan ombak. Nama "Samudra Raksa" diberikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tahun 2003, Megawati Sukarnoputri, yang memiliki arti "Penjaga Lautan."

Selain replika kapal, museum ini juga memiliki koleksi benda-benda bersejarah dan video dokumentasi mengenai ekspedisi Samudra Raksa. Pada bulan Agustus 2018, museum ini juga menambahkan wahana baru berupa Sinema Interaktif Petualangan Raka yang menggunakan teknologi digital dengan animasi tiga dimensi yang diputar pada layar LED.

Lokasi Museum Kapal Samudra Raksa: Taman Wisata Candi Borobudur, Jl. Badrawati, Borobudur, Kw. Candi Borobudur, Borobudur, Kec. Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah 56553.

BACA JUGA:Apresiasi Karya Seni Rupa, Siswa SMP Mutual KunjungI Museum OHD di Magelang

4. Museum Diponegoro

Bangunan Museum Diponegoro dirancang dengan gaya arsitektur Klasik Eropa.

Jenis museum ini khusus bersifat memorial, karena bangunan/ruangan pameran merupakan bekas tempat di mana Pangeran Diponegoro melakukan perundingan dengan Jenderal De Kock, sedangkan koleksinya merupakan benda-benda peninggalan Pangeran Diponegoro.

Museum ini menempati area seluas 2.552 meter persegi yang terletak di Jl. Diponegoro No. 1 Magelang.

Museum ini berada dalam satu komplek dengan Museum Badan Pemeriksa Keuangan yang menempati gedung karesidenan kedu.

Dari kota Magelang, museum ini hanya berjarak tidak lebih dari 0,5 kilometer.

Monumen ini diresmikan pada tanggal 11 Agustus 1977.

Selain Museum Diponegoro di Magelang, yang merupakan kediaman beliau di Yogyakarta juga dijadikan museum yang bernama Museum Sasana Wiratama.

BACA JUGA:Museum Sudirman, Mengenang Tempat Peristirahatan Jenderal Sudirman hingga Wafat di Magelang

Museum ini berada disayap kiri pendapa karesidenan kedu yang dibangun pada tahun 1810 dan dulunya merupakan kamar petilasan Pangeran Diponegoro.

Dikamar atau ruangan tersebutlah Pangeran Diponegoro juga ditangkap secara licik oleh Belanda.

Sumber: