Gara-gara Punahnya Permainan Tradisional Kecerdasan Motorik Anak Melambat
TAMPIL. Ketua TP PKK bersama HIMPAUDI saat tampil dalam Festival Dolanan Tradisional Indonesia.--
TEMANGGUNG, MAGELANG EKSPRES - Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Kabupaten Temanggung menggelar kegiatan Festival Dolanan Tradisional Indonesia dalam rangka menyambut HUT ke-18 HIMPAUDI, belum lama ini.
Acara yang dihadiri oleh Bupati Temanggung HM Al Khadziq, Bunda PAUD Eni Maulani Saragih, Kepala Dindikpora, Ketua HIMPAUDI Kabupaten Temanggung, Ketua PIAD, Ibu Dharma Wanita, Ketua IPI, Ketua Persit, Ibu Penilik Kecamatan se-Kabupaten Temanggung dan sejumlah 840 guru HIMPAUDI diadakan di Alun-alun Temanggung.
Selain permainan tradisional seperti engklek, benthik, ganepo, yeye, dan egrang yang diusung dalam Festival Dolanan Tradisional Indonesia ini, dimeriahkan pula dengan flashmob Jaran Kepang yang ditarikan secara serentak oleh kurang lebih 800 orang.
BACA JUGA:Ada-ada Saja di Temanggung Seekor Sapi Tercebur Sumur
Dalam sambutannya, Ketua TPP PKK, sekaligus Bunda PAUD Kabupaten Temanggung Eni Maulani Saragih menyampaikan terima kasih kepada seluruh guru dan tenaga pendidik PAUD yang dengan penuh dedikasi telah bekerja keras dalam mendidik, membimbing, dan membentuk karakter anak-anak.
“Semua pengorbanan dan usaha yang dilakukan, sangat berarti dalam mencetak generasi penerus yang tangguh dan berkualitas. Karena pendidikan anak usia dini adalah fondasi yang sangat penting dalam membangun karakter anak, sehingga peran pendidik sangatlah krusial,” ujarnya.
Saat ini, tidak dipungkiri anak-anak jarang memainkan permainan tradisional, tergeser dengan adanya gadget. Membuat anak-anak sekarang kurang bersosialisasi, dan kecerdasan motoriknya terlambat.
Oleh karena itu, kepedulian HIMPAUDI terhadap generasi masa depan ini dimulai dengan adanya pengenalan permainan tradisional dalam pembelajaran peserta didik PAUD.
BACA JUGA:Perempatan Angkruk Ketip Rawan Kecelakaan, Satlantas Polres Purworejo Pasang Papan Himbauan
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Agus Sujarwo selaku Kepala Dindikpora Kabupaten Temanggung di sela-sela acara.
“Harapannya, ini bisa menimbulkan kreatifitas, tidak hanya guru, tetapi bisa diajarkan murid, tentunya disesuaikan dengan tingkat usia anak-anak PAUD, agar tidak membahayakan, dalam rangka merangsang daya kreatifitas dalam pembelajaran,” ungkapnya.
“Juga untuk meningkatkan solidaritas para pendidik PAUD, serta melestarikan kebudayaan yang ada di wilayah Temanggung,” imbuhnya.
Nantinya, permainan tradisional ini bisa diaplikasikan dalam pembelajaran yang berguna merangsang daya kreatifitas anak-anak.
BACA JUGA:Akibat Kemarau Panjang, Lahan Warga Tempuran Magelang Terbakar
Walaupun tidak sepenuhnya dipraktekkan, karena bisa ada modifikasi dari segi alat, pemain atau jenis kegiatannya disesuaikan dengan usia anak.
Di sela-sela berkeliling mencoba permainan, Bunda PAUD mengungkapkan kegembiraannya bisa menari jaran kepang bersama, dalam kegiatan HUT ke-18 HIMPAUDI ini.
“Rasanya belum Temanggung kalau belum menari jaran kepang,” tuturnya.
Bunda PAUD berpesan untuk digalakkan kembali permainan tradisional, agar anak-anak PAUD belajar sambil bermain, karena bermain adalah belajar buat mereka. Dengan permainan tradisional bisa meningkatkan kecerdasan motorik. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres