Dhammapada Braille Kemenag RI Khusus Bagi Penyandang Disabilitas Netra Beragama Buddha

Dhammapada Braille Kemenag RI Khusus Bagi Penyandang Disabilitas Netra Beragama Buddha

Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas-HUMAS KEMENAG-

Termasuk juga mendapatkan kitab suci dan bahan bacaan keagamaan lainnya yang mudah diakses sesuai kebutuhannya.

Supriyadi mengakui bahwa hingga saat ini masih terdapat keterbatasan dalam hal akses terhadap kitab suci agama bagi kelompok penyandang disabilitas.

Supriyadi menyatakan bahwa penerbitan Kitab Suci Dhammapada Braille merupakan langkah yang diambil untuk memberikan akses yang lebih mudah bagi penyandang disabilitas, terutama mereka yang beragama Buddha.

BACA JUGA:CATAT! Kabar Gembira Kemenag Bakalan Bagi 1.000 Beasiswa Khusus Santri

Harapannya adalah kebijakan inovatif ini dapat memberikan manfaat bagi mereka dalam mempelajari dharma.

Supriyadi menjelaskan bahwa versi cetak braille dari Dhammapada ini disiapkan oleh tim penyusun Kitab Suci Dhammapada Ditjen Bimas Buddha bekerja sama dengan Yayasan Mitra Netra.

Proses penyusunannya dimulai dengan mengubah file dari huruf latin menjadi huruf braille dengan jangka waktu sekitar 4 bulan.

"Kitab Suci Dhammapada Braille ini menggunakan bahasa baca atau bahasa bunyi dari Bahasa Pali disertai dengan terjemahan dalam Bahasa Indonesia. Kitab Suci Dhammapada Braille ini mengacu pada cetakan Kitab Suci Dhammapada yang diterbitkan oleh Yayasan Dhammadipa Arama edisi ke tujuh tahun 2022," imbuh Supriyadi.

BACA JUGA:Jadwal Libur Sekolah SD-SMA Akhir Desember 2023 dari Berbagai Daerah, Jateng Catat Tanggalnya Ya!

Keberadaan Kitab Suci Dhammapada versi cetak braille ini diharapkan dapat memfasilitasi masyarakat yang memiliki kebutuhan khusus guna memperoleh wawasan dan pengetahuan tentang Kitab Suci Dhammapada. 

"Ini juga diharapkan dapat menambah sumber literatur tentang Kitab Suci Agama Buddha untuk Pendidikan Agama dan Keagamaan Buddha," ujarnya.

Ke depan, pihaknya akan mencoba menyusun versi braille untuk kitab suci lainnya dari agama Buddha. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: humas kemenag