Sejarah Jajanan Semarang Yang Khas: Wingko Babat, Ternyata Asalnya Dari Lamongan Lhoo!

Sejarah Jajanan Semarang Yang Khas: Wingko Babat, Ternyata Asalnya Dari Lamongan Lhoo!

Wingko babat cap kereta api yang populer di Semarang -@wingkobabadkeretaapi-screenshot instagram

Selain itu, jajanan ini juga dititipkan pada salah satu kios sederhana yang menjual makanan di Stasiun Tawang.

Semakin lama, wingko babat buatan Loe Lan Hwa mulai digemari hingga kini dikenal sebagai makanan khas Semarang.

Awalnya wingko babat olahan Loe Lan Hwa dan suaminya hanya dikemas menggunakan kertas makanan biasa tanpa merek.

Baru setelah banyak pembeli yang bertanya, akhirnya wingko babat ini diberi nama 'Cap Spoor'.

BACA JUGA:Solo Serabi Notosuman: Kelezatan Tradisional yang Melegenda, Pecinta Kuliner Wajib Coba!

Ide pemberian merek tersebut berasal dari gambar sampul buku saran di gerbong restorasi atau kereta makan.

Sebab, D Mulyono, suami Loe Lan Hwa, bekerja di bagian restorasi kereta.

Seiring dengan berkembangnya Bahasa Indonesia, "Cap Spoor" kemudian diganti menjadi 'Cap Kereta Api'.

Banyak pelanggannya yang menjadi bingung karena munculnya wingko babat buatan orang lain yang memiliki merek bergambar kereta api.

Loe Lan Hwa pun kemudian menambahkan nama D Mulyono d/h Loe Lan Siang (nama ayahnya) pada kertas pembungkusnya, untuk membedakan wingko babatnya dengan milik orang lain.

Sejak saat itu juga muncul banyak wingko babat selain merek 'Kereta Api' di Semarang.

Jajanan ini dititipkan ke kios-kios penjual makanan, dan juga wingko babat mulai dijual secara asongan.

BACA JUGA:Menikmati Kemegahan dan Indahnya Candi Ratu Boko, Pesonanya Bikin Terpana

Semenjak Loe Lan Hwa dan suaminya yang membuka usahanya pada 1946, wingko babat lebih dikenal sebagai makanan khas dari Semarang daripada daerah asalnya di Kecamatan Babat, Lamongan.

Produsen wingko babat kini juga sudah banyak tersebar di beberapa wilayah di Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: