Sejarah Bakpia: Jajanan Khas Yogyakarta, Berawal dari Resep Tionghoa Hingga Populer Seperti Sekarang

Sejarah Bakpia: Jajanan Khas Yogyakarta, Berawal dari Resep Tionghoa Hingga Populer Seperti Sekarang

Bakpia pathok salah satu jajanan khas Yogyakarta -@koh_aming-screenshot instagram

Bakpia yang berisi daging babi ini, pada kala itu tidak disukai oleh masyarakat Yogyakarta.

BACA JUGA:Ini Dia Kerenyahan Lanting Jajanan Khas Kebumen Yang Bikin Nagih!

Bakpia yang menyesuaikan dengan selera masyarakat Jogja

Dari penolakan bakpia yang berisi daging babi, kemudian masyarakat Yogyakarta yang penasaran akan hal itu mencoba membuat sendiri bakpia versi mereka.

Mereka mencoba membuat bakpia tanpa menggunakan minyak babi dan daging babi.

Isi bakpia dimodifikasi dengan menggunakan kacang hijau yang dihaluskan dan diberi gula untuk pemanis.

Hasil dari modifikasi tersebut menciptakan bakpia yang memiliki cita rasa khas yang legit sesuai selera masyarakat Yogyakarta pada kala itu.

Dari sinilah anggapan bahwa bakpia merupakan salah satu hasil akulturasi budaya, antara budaya Tionghoa dan budaya Jawa.

Bakpia yang mulai populer pada tahun 1980-an

Pada tahun 1980-an, saat Yogyakarta mulai ramai dikunjungi orang-orang, membuat bakpia menjadi kegemaran orang-orang.

Sehingga mulai banyak bermunculan produsen bakpia dengan skala rumahan.

Kawasan Pathuk menjadi kawasan pertama yang menjadi sentra pembuatan bakpia.

Lambat laun, kawasan Pathuk yang awalnya berskala rumahan mulai berkembang dan terus semakin banyak orang yang membuat bakpia ini.

BACA JUGA:Mengenal Potil : Jajanan Khas Magelang yang Menggoda Selera

Awalnya orang-orang belum mengenal bakpia dengan merek seperti sekarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: