Sejarah Bakpia: Jajanan Khas Yogyakarta, Berawal dari Resep Tionghoa Hingga Populer Seperti Sekarang

Sejarah Bakpia: Jajanan Khas Yogyakarta, Berawal dari Resep Tionghoa Hingga Populer Seperti Sekarang

Bakpia pathok salah satu jajanan khas Yogyakarta -@koh_aming-screenshot instagram

Mereka hanya mengetahui bahwa kawasan Pathuk yang menjadi sentra bakpia.

Sehingga mereka menamai bakpia mereka dengan berlabel nomor.

Label nomor pada bakpia yang digunakan yaitu dari alamat rumah produksi, seperti 25, 29, 75, dan sebagainya.

Dari sinilah awal mula terkenalnya Bakpia Pathuk yang memiliki label nomor.

Seperti Bakpia Pathuk 25, Bakpia Pathuk 75, dan yang lainnya.

Perkembangan bakpia yang semakin beragam

Saat ini industri pembuatan bakpia semakin berkembang dan semakin beragam.

Isian dari bakpia sudah tidak hanya kacang hijau saja, melainkan sudah banyak variasi bakpia dengan isian yang beragam.

Seperti misalnya, bakpia dengan isian coklat, keju, ubi, ketan hitam, sampai krim vanila.

BACA JUGA:Peserta Apel HAB ke-78 di Wonosobo Berkostum Warna-warni, Klaim Tak Condong ke Parpol Tertentu

Proses pembuatan bakpia juga semakin berkembang, dari awalnya yang dipanggang dalam tungku menjadi dioven menggunakan mesin oven, bahkan ada juga bakpia yang dikukus.

Hal tersebut membuat bakpia memiliki ragam varian dengan tekstur yang berbeda-beda dan juga isian yang berbeda-beda.

Saat ini juga sudah banyak merek bakpia yang tersebar di Yogyakarta selain merek Bakpia Pathuk.

Seperti misalnya Bakpia Djava, Bakpiaku, Bakpia Kurnia Sari, Bakpia Tugu Jogja, Bakpia Wong Jogja, dan berbagai merek bakpia lainnya.

Itu dia sejarah singkat dari bakpia, jajanan khas Yogyakarta yang berawal dari resep Tionghoa hingga populer seperti sekarang. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: