Fitnah Konspirasi Kecurangan Pemilu, Qodari: Itu Acara Terbuka Hasil Survei Jakarta
Klarifikasi Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari soal fitnah yang ditujukan kepadanya ihwal konspirasi kecurangan Pilpres-TANGKAPAN LAYAR-MAGELANG EKSPRES
JAKARTA, MAGELANGEKSPRES — Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dituduh sebagai aktor konspirasi kecurangan pilpres 2024. Tudingan itu muncul dari platform media sosial X (dulu Twitter).
Seperti diketahui meski pemungutan suara Pilpres sudah usai sepekan lebih, namun tensi politik justru semakin panas.
Mulai dari demo besar-besaran di kantor KPU RI, hingga tudingan fitnah terhadap M Qodari yang difitnah menjadi aktor dibalik konspirasi kecurangan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sebelumnya, beredar viral cuplikan video berdurasi 0:33 menit yang dikonfirmasi sebagai fitnah itu di salah satu unggahan X.
BACA JUGA:Isu Hak Anget DPR Tidak Bisa Dijadikan Objek Penyelidikan Politik
Setelah diteliti, rupanya konten video itu diunggah akun anonim @Yurissa_Samosir.
Video itu sudah dimodifikasi tersebut diberikan keterangan ‘Rapat internal bocor, 5 Januari hasil pemilu sudah diketahui angkanya, kok bisa ya’.
Di dalam video tersebut, Qodari menyebut, perolehan suara paslon capres di DKI Jakarta dengan persentase suara Anies-Muhaimin 27%, dan Ganjar-Mahfud 16,9%.
Unggahan video itu sekaligus sebagai propaganda bahwa hasil pilpres versi hitung cepat (quick count) merupakan bagian dari konspirasi.
BACA JUGA:Jokowi Puji Prabowo Berhasil Padukan Antara Pertahanan Kesehatan dan Ketahanan Kesehatan
Dalam klarifikasinya, Qodari tak menampik bahwa memang dirinya pernah mengatakan itu pada saat acara diskusi Pilpres 2024 untuk wilayah DKI Jakarta yang diadakan Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran pada tanggal 5 Januari 2024 lalu.
"Saat itu saya membuka diskusi dengan membacakan hasil-hasil survei pilpres di wilayah DKI Jakarta dari Polling Institute hasil temuan survei 15-19 Desember 2023," ungkap Qodari, Sabtu 24 Februari 2024.
Qodari menyampaikan, prediksi suara paslon capres-cawapres khususnya nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD ia sampaikan saat presentasi survei pilpres di DKI Jakarta mirip hasilnya dengan hasil real count nasional.
"Survei yang muncul di video itu sebenarnya hasil analisis survei untuk wilayah DKI Jakarta saja dan bukan survei nasional. Tetapi, kebetulan hasilnya sama dengan perolehan Ganjar-Mahfud di tingkat nasional yang cuma 16,9 persen. Jadi orang-orang ini pada temper tantrum dan bilang ini kecurangan," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres