SBTH Sekolah Tiga Bahasa di Kota Magelang Ini Dikagumi Walikota Tanamkan Nilai Toleransi Sejak Dini

SBTH Sekolah Tiga Bahasa di Kota Magelang Ini Dikagumi Walikota Tanamkan Nilai Toleransi Sejak Dini

Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz mengajak dialog salah satu siswa SBTH saat ceramah kebangsaan, Senin 21 Agustus 2023-PROKOMPIM-KOTA MAGELANG

MAGELANG, MAGELANG EKSPRES -- Sekolah Bhakti Tunas Harapan (SBTH) yang berada di Kota Magelang merupakan satu-satunya Sekolah nasional yang menerapkan kurikulum tiga bahasa.

Tiga Bahasa yang dipakai antara lain Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, dan Bahasa Indonesia, serta Bahasa Jepang.

Saat berkunjung ke SBTH, Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz tak bisa menutup rasa kebanggaannya. Apalagi di sekolah tersebut dinilai sangat piawai menerapkan nilai-nilai toleransi dalam tatanan pendidikan sejak peserta didik masih berusia dini.

"Jujur saja, saya sangat bangga dengan SBTH yang sukses menanamkan nilai-nilai toleransi antarsesama, tidak hanya antaragama, tapi dalam segala aspek sosial dan lingkungan sekolah," kata dr Aziz usai memberikan ceramah kebangsaan kepada para peserta didik SBTH Kota Magelang, Senin 21 Agustus 2023.

Dia merasa begitu takjub dengan sistem toleransi yang diterapkan sejak sekolah tersebut berdiri. Di sekolah tersebut juga tidak pernah membeda-bedakan isu suku, agama, ras, dan golongan (SARA).

"Konsep semacam ini bisa ditiru sekolah-sekolah nasional di bawah naungan pemerintah agar betul-betul menerapkan moderasi sosial yang baik," ujarnya.

BACA JUGA:Pemkot Magelang Dorong Moderasi Pendidikan Agama Diterapkan di Semua Sekolah

Aziz menegaskan bahwa di SBTH Kota Magelang, semua pemeluk agama seluruh peserta didik mendapat perlindungan dan pendidikan yang sama.

"Di sekolah pemerintah sebenarnya sudah menerapkan ini, menaungi semua pemeluk agama. Toleransi harus diterapkan betul di lingkungan sekolah dan pendidikan, sehingga tidak ada fanatisme berlebihan," ungkapnya.

BACA JUGA:Toleransi Kota Magelang Diwujudkan Melalui Gelar Doa Bersama Lintas Agama di Malam Kemerdekaan

Menurutnya, toleransi adalah syarat utama membangun bangsa Indonesia yang semakin maju. Toleransi yang dimaksud, tidak saja mengenai saling menghargai antarpemeluk dan keyakinan masing-masing individu, melainkan saling menghargai di semua aspek sosial.

"Toleransi tidak hanya masalah agama, tapi dalam kehidupan sehari-hari harus toleransi. Tidak sempit. Saling menghormati (tasamuh), tidak ada merasa bahwa diri kita lebih baik dan hebat," katanya.

BACA JUGA:Sekolah 3 Bahasa Magelang yang Mengawal Perjalanan Biksu Thudong, Ini Profil Lengkapnya!

Dia menuturkan, salah satu programnya dalam menjalankan roda Pemerintah Kota Magelang adalah Program Magelang Agamis (Progamis).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres