Dana Bagi Hasil Geothermal Tak Menentu, Pemkab Wonosobo Inginkan Kontribusi PT Geo Dipa Energi ditingkatkan

Dana Bagi Hasil Geothermal Tak Menentu, Pemkab Wonosobo Inginkan Kontribusi PT Geo Dipa Energi ditingkatkan

Muhammad Albar saat mengisi sambutan pada acara pembahasan terkait pemanfaatan DBH dan Bonus Produksi PT Geo Dipa Energi di Pendopo Wakil Bupati.-mukarom mohammad/wonosobo ekspres-magelang ekspres

WONOSOBO, MAGELANG EKSPRES – Dana Bagi Hasil dan Bonus produksi operasional panas bumi oleh PT Geo Dipa Energi diharapkan dapat menambah peningkatan kontribusi bagi Pemkab WONOSOBO.

Sebab jumlah besaran yang disumbangkan kepada daerah sejauh ini belum menentu dan fluktuatif.

Demikian disampaikan Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar dalam acara Fokus Grup Discussion (FGD) Pemanfaatan Dana Bagi Hasil dan Bonus Produksi PT Geo Dipa Energi serta Praktik Baik Kolaborasi PT Geo Dipa Energi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo di Pendopo Wakil Bupati, baru-baru ini.

BACA JUGA:BPPKAD Wonosobo Nyatakan Aset Hilang Harus Diganti

Muhammad Albar menekankan, agar perusahaan tersebut dapat memperhatikan efek lingkungan di sekitaran Dieng. Dengan meningkatkan kontribusi sumbangan kepada daerah, maka besaran dananya dapat dialokasikan oleh Pemkab untuk kesejahteraan masyarakat terdampak.

"Data yang saya terima, kontribusi PT Geo Dipa masih belum paten angkanya. Kadang 400 juta sekian, dan terakhir di tahun 2022 itu hanya 500 jutaan saja. Mari diskusikan dan pastinya dana tersebut kembali untuk masyarakat lagi," kata Muhammad Albar belum lama ini.

Muhammad Albar mengakui, efek dari kegiatan PT. Geo Dipa Energi cukup banyak dirasakan oleh masyarakat terutama di Desa Sikunang dan Desa Campursari Kejajar Wonosobo yang membuat warganya musti akrab dengan gas co2 saban hari.

"Gas ini beresiko. Maka dengan adanya kerjasama terkait Dana Bagi Hasil (DBH) dan Bonus Produksi ini saya harap tidak menjadi sia-sia belaka dan kebermanfaatannya lebih dirasakan oleh masyarakat," tuturnya.

BACA JUGA:Hutan Lindung Wonosobo Rawan Kebakaran, KPH Kedu Utara Tegaskan Pengawasan

Kegiatan yang diinisiasi oleh KITA Institute itu fokus terhadap pembahasan sumber hasil dari panas bumi di dataran tinggi Dieng yang dihadiri oleh sejumlah stakeholder terkait, termasuk perwakilan dari PT. Geo Dipa Energi itu sendiri.

"Geo Dipa berada di dalam 2 wilayah kabupaten, yaitu Banjarnegara dan Wonosobo. Maka saya ingin kondusifitas kegiatan yang di laksanakan oleh. PT. Geo Dipa Energi dapat berjalan dengan aman, tentram tidak ada persoalan apapun yang menghambat," ucapnya.

Kepala Bagian Keuangan (Kabag. Keu) KITA Institute, Fajar Kurniyasih menyampaikan, tujuan acaranya adalah menjadi sarana penting bagi lembaganya untuk turut berkontribusi kepada masyarakat desa terdampak geothermal.

Fajar Kurniyasih menuturkan, telah lama pihaknya melakukan pendampingan kepada warga di Desa Sikunang dan Desa Campursari yang jadi korban pencemaran udara di lingkungan PT Geo Dipa Energi di Dieng.

BACA JUGA:Nekat Nge-BM Truk, Polisi Amankan 12 Pelajar Di Wonosobo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres