Presiden Jokowi Groundbreaking Kantor BPJS Ketenagakerjaan di IKN

Terutama dalam memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Menurut Budi Pramono, Jaminan Sosial Ketenagakerjaan merupakan pondasi yang sangat penting dalam penyelenggaraan kesejahteraan bangsa.

"Karenanya, kami merasa bahwa sangatlah penting bagi suatu negara untuk memiliki lembaga penyelenggara jaminan sosial seperti BPJS Ketenagakerjaan," ucapnya.

BACA JUGA:Perluas Jangkauan, BP Jamsostek Magelang Teken Kerja Sama dengan RS Purwa Husada Purworejo

Seperti yang diketahui, IKN akan terus berkembang menjadi pusat pemerintahan dan penggerak perekonomian nasional dalam beberapa tahun ke depan, membuka banyak lapangan pekerjaan baik di sektor formal maupun informal.

Oleh karena itu, keberadaan BPJS Ketenagakerjaan di IKN menjadi sangat penting untuk melindungi seluruh pekerja dari risiko kecelakaan kerja, kematian, hari tua, hingga kehilangan pekerjaan.

Saat ini, BPJS Ketenagakerjaan telah melindungi 40,2 juta pekerja aktif, termasuk pekerja konstruksi yang terlibat dalam proyek pembangunan IKN.

Pada akhir tahun 2026, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan mampu melindungi hingga 70 juta pekerja dan memiliki kelolaan dana sebesar Rp 1.001 Triliun.

BACA JUGA:Perluas Jangkauan, BPJamsostek Magelang Gandeng PSHT

Bangunan kantor BPJS Ketenagakerjaan di IKN didominasi oleh ruang terbuka dan koridor berpenghawaan alami, dengan sistem pendinginan dan pencahayaan alami untuk mengurangi penggunaan energi yang berlebihan.

Selain itu, tersedia fasilitas pendukung lain seperti jogging track, lapangan terbuka, arena amphitheatre, dan lapangan olahraga tertutup.

Anggoro berharap pembangunan kantor pusat BPJS Ketenagakerjaan di IKN dapat berjalan dengan lancar sehingga universal coverage jamsostek dapat tercapai lebih cepat.

Hal ini akan memungkinkan para pekerja untuk bekerja tanpa kekhawatiran dan hidup lebih sejahtera.

"Kami siap mendukung cita-cita Bapak untuk kemajuan Bangsa melalui penyelenggaraan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi para pekerja Indonesia dan keluarganya," kata Anggoro. (*/adv)

Sumber: